www.warungsatekamu.org/2015/09/tiga-alasan-orang-menjauhi-gereja/
1 Users
0 Comments
43 Highlights
0 Notes
Tags
Top Highlights
Saudara, jika kamu sedang membaca tulisan ini, ketahuilah, bahwa jika kamu masih bernafas sampai saat ini, artinya Tuhan sedang menanti engkau kembali kepada jalan-Nya.. Kembali kedalam dekapan-Nya.. Itulah yg sy rasakan saat ini setelah mendengar siraman rohani yg disampaikan oleh pendeta saat kebaktian hari ini.
karena salah satu penyebabnya adalah kepuasan khotbah yang diperoleh didalam mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh para pendeta dan Pastor yang melayani digereja tersebut tidak membuahkan pencerahan iman yg diperoleh desuai keinginan hatinya,
Demikian juga, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini menunjukkan keberadaan Tuhan yang sangat nyata.
Aku menemukan jawabannya dalam kitab Ayub.
Seperti yang dilakukannya kepada Ayub, Iblis berusaha membuat kita meragukan Tuhan karena mengizinkan penderitaan datang.
Ayub yakin bahwa Tuhan adalah pemilik hidupnya, dan dalam keyakinan itu Ayub tidak meragukan Tuhan meski masalah demi masalah terus menimpanya.
Ketika kita datang ke gereja dengan rasa lapar dan haus untuk mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, kita akan dipuaskan oleh Tuhan sendiri (Matius 5:6).
dan dipengaruhi oleh suasanana keberadaan letak Grejanyanya sangat jauh dari rumahnya serta suasana didalam gerejanya tidak tidak membuatnya merasa nyaman untuk beribadah, kesimpulannya dari sebab musabab sesorang merasa enggan ke Gereja adalah tergantung dari kondisi dan alasan individu dari masing-masing orang,
Dengan mengingat dan memandang pengorbanan Kristus dikayu salib akan memotivasi tujuan kita bergereja.
Philip Yancey dengan Judul: “Soul Survivor: Bagaimana Memulihkan Hati yang Telah Dikecewakan oleh Gereja?
Mahatma Gandhi yang sangat kecewa dengan gereja karena kehidupan orang-orang kulit putih yang “munafik” walaupun mereka rajin ke gereja.
Mahatma Gandhi bukan Kristen tapi dia mengagumi ajaran Yesus Kristus.
Tetapi bila orang Kristen menjauhi gereja atau tidak mau beribadah, maka ada yang harus diperbaiki oleh semua pihak yang ada di gereja.
tpi jujur yg membuat saya kecewa dengan gereja adalah satu hal,bagaimana seorang pendeta mempertanggung jawabkan khotbahnya?!apalagi kalau pendeta itu sendiri tidak melakukan atau mengalami sendiri apa yg di khotbahkan…
sampai saat ini saya sendiri jarang ke gereja tapi saya tetep menjaga hubungan saya dengan Tuhan secara pribadi.karena kalau hanya melihat manusia mah mengecewakan..mending langsung aja dah ma Tuhan sendiri..
Tapi apakah anda berdosa jika anda ke Gereja dan berdagang ( jual majalah rohani, snack, kue, dan uangnya untuk keuntungan Pribadi —-Ini Urusan Tuhan
Saya tidak terlalu sering ke Gereja, tapi tiap ultah, saya ke Panti Sosial, makan bersama sekalian bagi rejeki, saya jarang persepuluhan, uangnya saya kasih langsung saja biasanya ke penampungan anak jalanan ( sama saja kan ) tanpa saya tanya dia Kristen atau agama lain ( konsep saya masih Sila 1, KETUHANAN YANG MAHA ESA, semua butuh dibantu), saya kadang juga kegereja, akan tetapi JUJUR, hanya untuk melepas kerinduan bersama beberapa Teman semasa Sekolah Minggu, sekaligus menjalin relasi baru.
sy sdg bergumul,krn grja dimana sy melayani tdk memberikan pertumbuhan iman,krn kotbah tdk mencerahkan,kebanyakan kupas Ayat,membuat jenuh.
jemaat dlm kesusahan kurang perhatian
sy bs perkirakan perpuluhan lbh dr 50jt perbulan. Makanya sy minta ampun ama tuhan,spy berikan jln keluar. Gbu
Glasp is a social web highlighter that people can highlight and organize quotes and thoughts from the web, and access other like-minded people’s learning.